Senin, 16 Mei 2011

PENGGEREK BATANG PADI

Penggerek batang padi terdapat sepanjang tahun dan menyebar di seluruh Indonesia pada ekosistem padi yang beragam. Intensitas serangan penggerek batang padi pada tahun 1998 mencapai 20,5% dan luas daerah yang terserang mencapai 151.577 ha. Kehilangan hasil akibat serangan penggerek batang padi pada stadia vegetatif tidak terlalu besar karena tanaman masih dapat mengkompensasi dengan membentuk anakan baru.Berdasarkan simulasi pada stadia vegetatif, tanaman masih sanggup mengkompensasi akibat kerusakan oleh penggerek sampai 30%. Gejala serangan pada stadia generatif menyebabkan malai muncul putih dan hampa yang disebut beluk. Kerugian hasil yang disebabkan setiap persen gejala beluk berkisar 1-3% atau rata-rata 1,2%. Kerugian yang besar terjadi bila penerbangan ngengat bersamaan dengan stadia tanaman bunting.


Biologi dan Ekologi

Di Indonesia telah dikenal 6 jenis penggerek batang padi, yang terdiri dari 5 jenis famili Pyralidae dan 1 jenis famili Noctuidae. Ke-6 jenis penggerek batang padi tersebut adalah:
Penggerek batang padi kuning, Scirpophaga incertulas (Walker) (Lepidoptera: Pyralidae)
Penggerek batang padi putih, Scirpophaga innotata (Walker) (Lepidoptera: Pyralidae)
Penggerek batang padi bergaris, Chilo suppressalis (Walker) (Lepidoptera: (Pyralidae)
Penggerek batang padi kepala hitam, Chilo polychrysus Meyrick (Lepidoptera: Pyralidae)
Penggerek batang padi berkilat, Chilo auricilius Dudgeon (Lepidoptera: Pyralidae)
Penggerek batang padi merah jambu, Sesamia inferens (Walkers) (Lepidoptera: (Noctuidae).

Jenis-jenis penggerek batang padi ini memiliki sifat atau ciri yang berbeda dalam penyebaran dan bioekologi, namun hampir sama dalam cara menyerang atau menggerek tanaman serta kerusakan yang ditimbulkannya.


Penggerek Batang Padi Kuning

Telur
Jumlah telur 50-150 butir/kelompok
Ditutupi rambut halus berwarna coklat kekuningan
Diletakkan malam hari (pukul 19.00-22.00) selama 3-5 malam sejak malam pertama
Keperidian 100-600 butir tiap betina
Stadium telur 6-7 hari

Larva
Putih kekuningan sampai kehijauan
Panjang maksimum 25 mm
Stadium larva 28-35 hari
Terdiri atas 5-7 instar

Pupa
Kekuning-kuningan atau agak putih
Kokon berupa selaput benang berwarna putih
Panjang 12-15 mm
Stadium pupa 6-23 hari

Imago/Ngengat
Ngengat jantan mempunyai bintik-bintik gelap pada sayap depan
Ngengat betina berwarna kuning dengan bintik hitam di bagian tengah sayap depan
Panjang ngengat jantan 14 mm dan betina 17 mm
Ngengat aktif pada malam hari dan tertarik cahaya
Jangkauan terbang dapat mencapai 6-10 km
Lama hidup ngengat 5-10 hari dengan siklus hidup 39-58 hari



Gejala tanaman padi terserang penggerek batang pada stadia vegetatif/sundep dan pada stadia generatif/beluk

 ngengat penggerek batang padi kuning dan penggerek batang padi putih

Larva keluar melalui 2-3 lubang yang dibuat pada bagian bawah telur menembus permukaan daun. Larva yang baru muncul (instar 1) biasanya menuju bagian ujung daun dan menggantung dengan benang halus atau membuat tabung kecil, terayun oleh angin dan jatuh kebagian tanaman lain atau permukaan air. Larva kemudian bergerak ke tanaman melalui celah antara pelepah dan batang.

Selama hidupnya larva dapat berpindah dari satu tunas ke tunas lainnya dengan cara membuat gulungan ujung daun, menjatuhkan diri ke permukaan air dan memencar ke rumpun yang lain.

Larva instar akhir tinggal di dalam batang sampai stadium pupa. Sebelum menjadi pupa, larva membuat lubang keluar pada pangkal batang dekat permukaan air atau tanah, yang ditutupi membran tipis untuk jalan keluar setelah menjadi imago.

Karakteristik penggerek batang padi kuning:
Kelompok telur diletakkan pada daun bagian ujung
Hanya seekor larva dalam satu tunas
Pupa berada di dalam pangkal tunas di bawah permukaan tanah
Tanaman inang utama adalah padi dan tanaman padi liar

Perubahan kepadatan populasi penggerek batang padi kuning di lapangan sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim (curah hujan, suhu, kelembaban), varietas padi yang ditanam, dan musuh alami yaitu parasitoid, predator, dan patogen.


Penggerek Batang Padi Putih

Telur
Jumlah telur 170-260 butir/kelompok
Diletakkan dipermukaan atas daun atau pelepah
Mirip telur penggerek batang padi kuning
Ditutupi rambut halus, berwarna coklat kekuning-kuningan
Stadium telur 4-9 hari

Larva
Mirip larva penggerek batang padi kuning
Panjang maksimal 21 mm
Putih kekuningan
Stadium larva 19-31 hari (kalau mengalami diapause dapat berlangsung 3 bulan)

Pupa
Stadium pupa 6-12 hari

Imago/Ngengat
Warna putih
Panjang betina 13 mm dan jantan 11 mm
Tertarik cahaya

Pada musim kemarau larva instar akhir tidak langsung menjadi pupa, tetapi mengalami diapause dalam pangkal batang singgang atau tunggul. Hal ini biasanya terjadi di daerah tropis yang memiliki perbedaan musim hujan dan kemarau yang jelas. Lamanya istirahat tergantung pada lamanya musim kemarau.

Setelah turun hujan dan tanah lembab, larva yang berdiapause akan menjadi pupa dan selanjutnya menjadi ngengat. Ngengat keluar dari pupa dalam periode waktu yang relatif bersamaan dan meletakkan telur di persemaian.

Karakteristik penggerek batang padi putih:
Kelompok telur, larva, dan pupa mirip penggerek batang padi kuning
Larva mampu berdiapause selama musim kemarau di dalam pangkal batang singgang/tunggul
Masa terbang ngengat pada awal musim hujan terjadi hampir bersamaan
Tanaman inang adalah padi, padi liar, beberapa jenis rumput dan tebu

Dinamika populasi penggerek batang padi putih sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan terutama faktor iklim (curah hujan), irigasi, dan musuh alami.


Penggerek Batang Padi Bergaris

Telur
Jumlah telur 20-150 butir/kelompok
Diletakkan di permukaan bawah daun bagian pangkal atau pelepah
Seperti sisik
Warna putih, tidak ditutupi rambut
Stadium telur 4-7 hari

Larva
Warna abu-abu , kepala coklat dengan 5 garis coklat sepanjang tubuhnya
Panjang maksimal 26 mm
Beberapa larva dalam tiap tunas
Stadium larva 33 hari

Pupa
Coklat tua
Stadium pupa 6 hari

Imago/Ngengat
Kepala berwarna coklat muda
Warna sayap depan coklat tua
Vena sayap nampak jelas
Panjang 1,3 mm

Tanaman inang penggerek batang padi bergaris terutama adalah padi, padi liar, jagung, dan beberapa jenis rumput.


Penggerek Batang Padi Berkepala Hitam

Telur
Berkelompok
Pada daun dekat pangkal/pelepah
Tidak tertutup sisik
Stadium telur 6 hari

Larva
Kepala hitam
Stadium larva 30 hari
Panjang 18-24 mm
Beberapa larva tiap tunas

Pupa
Coklat tua
Stadium pupa 6 hari

Imago/Ngengat
Kepala hitam
Sayap depan bersisik, bagian tengah keperakan
Sayap belakang kuning muda
Panjang 10-13 mm

Siklus hidup berlangsung selama 26-61 hari. Tanaman inang penggerek batang padi bergaris adalah padi, padi liar, jagung, tebu, sorgum, dan beberapa jenis rumput.


Penggerek Batang Padi Merah Jambu

Telur
Dalam barisan, mirip manik-manik, diantara pelepah daun batang padi
2-3 baris/kelompok
30-100 butir/kelompok
Tidak tertutup sisik
Stadium telur 6 hari

Larva
Kepala merah jambu
Panjang maksimal 35 mm
Beberapa larva tiap tunas
Stadium larva 28-56 hari

Pupa
Coklat tua
Panjang 18 mm
Pada pelepah atau batang
Stadium pupa 8-11 hari

Imago
Coklat
Sayap depan bergaris coklat tua memanjang
Sayap belakang putih
Panjang 14-17 mm
Kurang tertarik cahaya

Siklus hidup berlangsung 46-83. Hama ini bersifat polifag dan dapat hidup pada tanaman inang: padi, tebu, jagung, sorghum, padi liar, Panicum sp. dan Paspalum sp.






Pengendalian

A. Daerah Serangan Endemik

Pengaturan Pola Tanam
Dilakukan penanaman serentak, sehingga tersedianya sumber makanan bagi penggerek batang padi dapat dibatasi.
Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan padi sehingga dapat memutus siklus hidup hama.
Pengelompokan persemaian dimaksudkan untuk memudahkan upaya pengumpulan telur penggerek secara masal.
Pengaturan waktu tanam yaitu pada awal musim hujan tanam varietas genjah, dan pada pertengahan musim hujan tanam varietas dalam berumur > 120 hari.

Pengendalian Secara Fisik dan Mekanik
Cara fisik yaitu dengan penyabitan tanaman serendah mungkin sampai permukaan tanah pada saat panen. Usaha itu dapat pula diikuti penggenangan air setinggi 10 cm agar jerami atau pangkal jerami cepat membusuk sehingga larva atau pupa mati.
Cara mekanik dapat dilakukan dengan mengumpulkan kelompok telur penggerek batang padi di persemaian dan di pertanaman.

Pengendalian Hayati
Pemanfaatan musuh alami baik parasitoid, predator, maupun patogen.
Konservasi musuh alami dengan cara menghindari aplikasi insektisida secara semprotan.

Pengendalian Secara Kimiawi
Apabila diperlukan sebagai alternatif pada fase vegetatif penggunaan insektisida dapat dilakukan pada saat ditemukan kelompok telur rata-rata >1 kelompok telur/3 m2 atau intensitas serangan rata-rata > 5%. Bila tingkat parasitisasi kelompok telur pada fase awal vegetatif >50% tidak perlu aplikasi insektisida.
Penggunaan insektisida butiran di persemaian dengan dosis 5 kg/500 m2 bila dijumpai kelompok telur (Wasiati A et al., 2002).
Penggunaan Seks Feromon
Dipakai untuk memantau fluktuasi populasi penggerek batang berdasarkan ngengat yang tertangkap.
Dapat dipakai untuk menentukan waktu aplikasi insektisida (Bila tangkapan feromon sebanyak 100 ekor/minggu).
Dapat dipakai untuk pengendalian penggerek batang padi putih yaitu dengan cara mass trapping (penangkapan masal): 9-16 perangkap/ha.
SUMBER : DEPTAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar